Berbicara tentang kekuasaan, memang selalu terikat dengan penggunaan bahasa sebagai alat. Alasannya, kekuasaan (power) pada intinya adalah pengaruh, yaitu proses mempengaruhi pihak lain. Dan bahasa jika digunakan secara baik merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi orang lain. Buku ini mengupas penggunaan bahasa media massa, khususnya dalam rubrik pojok di sebuah media, sebagai tipikal bahasa politik dengan tinjauan filsafat analitik John Langshaw Austin. Di sini penulis menemukan bahwa sarkasme dan ironi merupakan tipikal gaya bahasa politik dalam rubrik tersebut. Lebih lanjut, dikemukakan bahwa bahasa politik dalam rubrik tersebut telah berhasil menyajikan opini secara objektif dan memadai. Namun, penulis tidak berhenti sampai disitu saja. Berpegang pada pernyataan Austin, 'We Say something, We do something!', penulis menarik permasalahan tersebut lebih dalam, yakni ke pernyataan filosofis: bagaimanakah penggunaan bahasa politik tersebut dalam kaitannya dengan nilai-nilai (moral)? Atau, apakah bahasa politik media tersebut telah menaruh nilai-nilai moral sebagai pegangan tertingginya?