Lakon liberatif singkat ini berpusat pada saudara kita Petruk, yang dalam panggung wayang merupakan representasi rakyat kecil. Sekarang ini, Petruk berada dalam jaringan nasional dan global yang biasa disebut globalisasi ekonomi. Sejak Desember 2015, Petruk juga hidup dalam jaringan ekonomi regional yang disebut MEA, Masyarakat Ekonomi ASEAN (Asean Economic Community, AEC). Petruk sedang disalibkan. Bersama dengan kawan-kawannya, dia membuat tumpeng untuk mengadakan slametan. Hajatnya, mohon keselamatan dan kesejahteraan bagi Petruk dan seluruh rakyat kecil, sekaligus mohon keadilan serta perdamaian bagi seluruh rakyat Indonesia, seluruh umat manusia, dan seluruh kosmos. Slametan itu mengundang siapa saja yang bersedia datang, seperti undangan untuk mengikuti perjamuan Kerajaan Allah, sebagaimana diceritakan dalam Injil Lukas 14:15-24.