Gereja dipanggil Kristus untuk terus menerus memperbaharui diri dalam ziarahnya. Sebab sebagai lembaga manusiawi dan duniawi, Gereja tak henti-hentinya memurnikan ajaran, memperbaharui ungkapan serta memantapkan daya kekuatannya. Pada gilirannya, justru karena liturgi adalah puncak yang dituju oleh kegiatan Gereja dan serentak sumber, asal semua kekuatannya, apalagi hasil gunanya tidak dapat ditandingi oleh karya lain mana pun dari Gereja" maka liturgi perlu siap dan jeli meremajakan diri serta berusaha mempertampan daya sumbangannya bagi Gereja. Ini dilakukannya sesuai dengan dorongan Roh dan kepekaan akan tanda-tanda jaman."