Situasi lokal, nasional, dan global yang terasa amat modern, agamis dan sekular saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi karya pastoral Gereja. Tiga poros yang mengatur kehidupan publik, yaitu negara, masyarakat pasar, dan masyarakat warga menantang Gereja untuk hadir menjadi tanda keselamatan dengan mendorong pengembangan komunitas-komunitas basis yang terbuka serta terlibat dalam kehidupan berbangsa. Umat Katolik Indonesia pada umumnya dan Komisi HAK KWI pada khususnya, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Gereja dipanggil untuk memikul tanggung jawab sosial gereja, masyarakat/bangsa/negara untuk mengembangkan keadaban publik.