Javid Namah melukiskan perlawatan rohani ke langit tertinggi. Drama bersajak (poetic drama) karya Muhammad Iqbal ini seperti menimba inspirasi dari mi'raj Sang Nabi. Dalam perjalanannya sang penyair menjuluki dirinya, Zinda Rud, atau arus yang hidup, semacam semangat yang sarat dengan filsafat atau gairah yang diterangi percikan permenungan. Berangkat dari bumi, dipandu Jalaluddin Rumi, Zinda Rud naik ke langit mengunjungi planet demi planet, hingga mencapai wilayah terjauh di mana ia mendekatkan diri pada Hadirat Ilahi. Terangkatlah citra diri pribadi Muslim ke tingkat yang sangat Sublim, selaras dengan prinsip sufistik mengenai insan Kamil. Berpihak pada sejarah, Javid Namah juga membangkitkan harga diri bangsa Timur, mengatasi superioritas Barat, dalam terang semangat Islam.