Record Detail
Advanced SearchText
Jimat Perang serta Rasa Manusia
Pada tahun 1942 ketika bala tentara Jepang datang mengusir penjajah Belanda dari tanah air kita, Ki Ageng Suryomentaram menurunkan wejangannya Jimat Perang, dengan maksud agar kita dalam menghadapi kancah peperangan itu tidak merasa takut mati untuk membela bangsa dan negara. Bahkan lebih dari itu kalau orang berani mati dalam hidupnya tidak akan rewel (serakah, iri hati, tidak kenal puas). Maka orang yang berani mati atau tidak rewel itu suka hidup damai, sedangkan orang yang takut mati atau rewel, serakah, iri hati, suka bertikai. Jadi berani mati berarti berani membuang sifatnya yang mementingkan diri sendiri (pamrih). Maka petuah ini dapat membawa kita ke dalam hidup yang damai, bersih dan jujur.
Availability
0511 | 181.198 Sur j | Available |
Detail Information
Series Title |
Seri VIII
|
---|---|
Call Number |
181.198 Sur j
|
Publisher | Idayu : Jakarta., 1978 |
Collation |
27hlm: 14,5x21cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
181.198
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available