Kajian Lintaskultur dan lintasreligius, terutama menyangkut Islam dengan budaya atau agama lain dan sebaliknya memang telah banyak dilakukan. Tetapi kajian-kajian seperti itu kebanyakan berangkat dari superioritas salah satu pihak dengan memandang yang lain sebagai interior. Kajian seperti itulah yang dihindari dalam buku ini. Membandingkan antara akar-akar pemikiran Barat yang Kristen dengan akar-akar pemikiran Islam dengan apa yang disebut pendekatan etika perbandingan tentang kebebasan agama pada dataran yang setara dan dialogis menghasilkan suatu titik temu yang mengagumkan tanpa terperangkap pada konformisme yang dangkal. Suatu landasan etika bagi upaya menegakkan nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi salah satu inti dari penegakan hak-hak asasi manusia.