Buku ini mengulas realitas pasar budaya yang dialami oleh umat Katolik dewasa ini. Namun umat Katolik tidak perlu gentar menghadapinya. Dengan imannya dia perlu berdialog dengan kenyataan itu tanpa menjadi fundamentalis dan dengan demikian semakin meneguhkan identitasnya. Dialog merupakan ciri khas kekristenan sejak awal, dan berlangsing sepanjang sejarahnya hingga akhir jaman. Kita perlu membangun budaya dialog ini agar iman yang kita hayati dapat semakin berkembang karena diresapi budaya sekita, sekaligus dengan demikian iman juga meresapi budaya sekitarnya. Akhirnya disajikan suatu model penghayatan iman kristiani yang hidup dan menarik, yakni sebagai pergaulan dengan Yesus.