Tidaklah kebetulan jika demokrasi dan juga penegakan HAR/HAM secara bersamaan disosialisasikan melalui nilai-nilai Islam. Islam diyakini sebagai bukan hanya memiliki kandungan penghargaan yang tinggi terhadap manusia (khalifah fil ardl) tetapi juga kedalaman dan penghargaan terhadap suasana batin (transendensi) manusia. Dimensi lahir dan batin manusia harus ditempatkan setara dalam mencapai tujuan akhir. Disitulah demokrasi dan juga penghargaan terhadap HAR/HAM bukan saja memiliki cita-cita, lahirnya varian demokrasi ala Havel itulah yang ideal tanpa mengabaikan capaian-capaian yang telah diraih oleh masyarakat Barat.