Record Detail
Advanced SearchText
Pergolakan di Perbatasan: Operasi Pembebasan Sandera Tanpa Pertumpahan Darah
Antara tahun 1978-1982 terjadi peningkatan gangguan kemanan di Irian Jaya, terutama di sekitar perbatasan RI-PNG bagian utara. Secara tradisional penduduk kawasan itu tidak mengenal batas negara. Itu sebabnya terjadi banyak kasus pelintas batas yang memuncak pada tiga kasus penyanderaan sejumlah pejabat Kodam XVII/Cenderawasih, pejabat Pemda Irian Jaya, dan karyawan sebuah perusahaan kayu. Mereka disembunyikan di wilayah PNG. Mayor Jenderal Samsudin, mantan anggota DPR/MPR RI yang waktu peristiwa itu terjadi berpangkat kolonel, ditugaskan memimpin operasi pembebasan sandera. Dengan garis kebijaksanaan Smiling Policy dari Brigadir Jenderal C.I. Santosa selaku Pangdam dan operasi sandiyudha serta berpegang pada falsafah Jawa nglurung tanpa bala, menang tanpa ngasorake-berperang tanpa kekuatan pasukan dan menang tanpa mempermalukan lawan, para sandera dapat dibebaskan tanpa setitik darah pun tertumpah dan sekaligus tokoh-tokoh gerombolan serta pengikut mereka dapat dijinakkan. Pengalamannya sungguh unik. Barang kali inilah satu-satunya operasi militer di dalam negeri yang dilaksanakan secara khas dan cukup penting dari segi militer maupun sosial-politik serta sempat membuat Pemerintah PNG dan Australia mencurigai kita.
Availability
7476 | 355.4 Sam p | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
355.4 Sam p
|
Publisher | Gramedia Pustaka Utama : Jakarta., 1995 |
Collation |
463hlm: 11x18cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-605-148-6
|
Classification |
355.4
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available