Record Detail
Advanced SearchText
Konsep Rasionalitas Tindakan Komunikasi Jurgen Habermas dan Sumbangannya Bagi Budaya Lonto Leok Masyarakat Manggarai
Dalam skripsi ini, saya melakukan riset perihal konsep Rasionalitas Tindakan Komunikasi Jurgen Habermas dan sumbangannya bagi budaya lonto leok Masyarakat Manggarai. Lonto leok merupakan ruang musyawarah Masyarakat Manggarai. Dalam ruang inilah Masyarakat Manggarai bersama-sama mengatur tata hidup bersama, seperti pemeliharaan perdamaian dan keamanan, penegakan hukum dan adat, kesatuan dan persatuan, pemeliharaan kesusilaan dan sopan santun, pembagian tanah (lingko), pemeliharaan lingkungan hidup, dan lain-lain. Meskipun dibekali oleh kearifan budaya lonto leok, Masyarakat Manggarai akhir-akhir ini sangat rentan dengan berbagai konflik. Persatuan dan kesatuan yang dicita-citakan menjadi taruhan. Keretakan dan perpepecahan tak dapat dihindari. Lantas muncul kecurigaan terhadap praksis budaya lonto leok. Dimana peran budaya lonto leok? Apakah praksis lonto leok masih ada gemanya sekarang ini? Bagaimana praksis lonto leok dewasa ini? Secara kasat mata dapat ketahui bahwa realitas konflik yang ada menunjukan dua hal, yakni: (1) budaya lonto leok semakin memudar, dan (2) nilai-nilai demokratis kurang diperhatikan dalam praksis lonto leok. Dua hal ini dapat terlihat ketika individualisme, sukuisme, nepotisme, praktik politik kotor, pengaruh modernisme, prinsip senioritas yang keliru menjadi roh praksis lonto leok. Inilah yang saya sebut sebagai realitas distorsi praksis lonto leok. Berhadapan dengan realitas miris ini, konsep Rasionalitas Tindakan Komunikasi Jurgen Habermas amat berguna untuk meluruskan praksis lonto leok sebagai ruang demokrasi. Sumbangan Habermas diantaranya; diskursus yang deliberatif, penggunaan bahasa komunikasi yang mencakup empat klaim (antara lain: kebenaran, ketepatan, kejujuran, dan kejelasan), dan pemahaman ruang publik yang mewadahi pluralitas. Lonto leok adalah ruang tindakan komunikasi Masyarakat Manggarai. Konsensus yang dihasilkan dalam forum lonto leok mesti diperoleh melalui sebuah diskursus yang deliberatif, didasarkan pada bahasa komunikasi yang jujur, benar, tepat, dan jelas. Adapun skripsi ini digarap dengan menggunakan metode filosofis-fenomenologis.
Availability
15.029 | 193 Dag k | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
193 Dag k
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2019 |
Collation |
xi + 144 hlm: 21,5 x 28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
193
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available