Record Detail
Advanced SearchText
Maria Menurut Konstitusi OSM
Ordo Servorum Mariae (OSM) adalah satu nama Ordo laki-laki dari sejumlah Ordo religius di dunia. Seperti nama pada umumnya. Nama Ordo Hamba-hamba Maria (demikian terjemahannya dalam bahasa Indonesia). Maria menjadi tokoh yang mendapat tempat utama dalam Ordo Hamba-hamba Maria. Maria menjadi roh dalam seluruh kegiatan dan cita-cita Ordo sehingga Ordo Hamba-hamba Maria sangat menghormati Maria. Hal ini nampak dengan sangat jelas dalam pengalaman hidup aktual Ordo di mana sebelum memulai suatu kegiatan selalu diawali dengan memberi salam kepada Bunda Maria berupa doa atau nyanyian. Menjadi Hamba berarti selalu siap menerima dan melakukan apa yang dikehendaki Allah, berani berkata Fiat terhadap kehendak Allah seperti Bunda Maria sendiri berani berkata: Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu (Luk 1:38). Maria di dalam OSM adalah jantung atau hidup Ordo itu sendiri. Dalam pengalaman hidup aktual, ada kesan bahwa fungsi dan peran Maria dalam konstitusi kurang mendapat perhatian dan kurang didalami secara khusus terutama oleh para Hamba Maria di Indonesia. Hal ini nampak bahwa dalam Ordo Hamba-hamba Maria (khususnya di Indonesia) belum ada anggota OSM yang membuat tulisan ilmiah untuk mendalami secara khusus Maria menurut konstitusi. Terjadinya banyak orang menderita di Florence disebabkan oleh perang antara Paus di Roma melawan kaisar Frederik dari Jerman. Situasi ini dilihat oleh Ketujuh Pendiri lewat inspirasi Bunda Maria untuk membantu dan melayani mereka yang menderita akibat dari perang tersebut. Konstitusi Ordo Hamba-hamba Maria dengan sangat jelas merumuskan cara hidup dan karya Ordo sehingga nampak identitas Ordo. Selanjutnya, ada dua alasan penulis untuk membahas tema ini (Maria Menurut Konstitusi OSM) yaitu: Pertama, kerinduan hati terdalam penulis untuk mendalami fungsi dan peran Maria di dalam OSM. Kerinduan ini didorong oleh kesadaran penulis sendiri bahwa dirinya masih miskin dan dangkal dalam pemahaman terhadap peran Maria di dalam konstitusi serta melihat lebih dalam apa yang dikatakan tentang Maria menurut konstitusi OSM. Kedua, keprihatinan penulis sebagai anggota Ordo Hamba-hamba Maria atas terbatasnya tulisan-tulisan yang membahas secara khusus tentang Maria menurut konstitusi OSM.
Availability
12.009 | 255.7 TAM m | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
255.7 TAM m
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2016 |
Collation |
ix + 92hlm: 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
255.7
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available