Record Detail
Advanced SearchText
Karya Kasih dalam Perspektif Deus Caritas Est Art 31-37 dan Relevansinya Bagi Pelayanan Puteri Kasih
Seringkali penderitaan yang dialami manusia sebagai akibat dari tindakan kejahatan dan kekerasan serta situasi kemikinan menimbulkan pemahaman yang salah akan gambaran Allah. Allah seringkali dikaitkan dengan balas dendam atau tindakan kebencian dan kekerasan. Berhadapan dengan situasi tersebut Paus Benediktus XVI dalam ensiklik Deus Caritas Est ingin menempatkan kembali gambaran Allah yang adalah kasih kepada sesama. Kekaburan terhadap gambaran akan Allah ini menjadi dasar bagi Gereja untuk mewartakan kasih Allah yang diwujudkan dalam karya kasih. Karya kasih ini merupakan tanggapan atas situasi kemiskinan yang terjadi dalam masyarakat. Serikat Puteri Kasih sebagai bagian dari Gereja universal, sejak awal pendiriannya terpanggil juga untuk mewujudkan kasih Allah dalam pemberian dirinya untuk melayani Kristus dalam orang miskin, sehingga segala karya kasihnya diarahkan demi pelayanan yang lebih baik kepada orang miskin. Oleh karena itu, penulis ingin menggali lebih dalam mengenai tema karya kasih dalam perspektif ensiklik Deus Caritas Est art. 31-37 dan relevansinya bagi pelayanan Puteri Kasih. Berdasarkan gagasan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah: Pertama, apakah gagasan pokok dan pesan yang terkandung dalam ensiklik Deus Caritas Est. Kedua, bagaimanakah gagasan karya kasih dalam ensiklik Deus Caritas Est art. 31-37. Ketiga, bagaimanakah relevansi ensiklik Deus Caritas Est art. 31-37 dalam pelayanan Puteri Kasih. Gagasan tema cinta kasih yang diuraikan Paus Benediktus XVI dalam ensiklik Deus Caritas Est didasarkan pada peristiwa perjumpaan personal dengan Allah. Kasih itu berawal dari peristiwa Allah yang lebih dahulu mengasihi manusia. Kasih bukan hanya suatu perintah tetapi merupakan tanggapan manusia atas kasih Allah. Gereja sebagai persekutuan umat beriman mengemban tugas untuk mewujudkan kasih ini kepada sesama. Karya kasih ini bahkan merupakan hakikat, ciri khas sekaligus ungkapan jati diri Gereja. Kasih akan sesama yang ditanam Allah dalam kodrat mendorong setiap umat beriman untuk terlibat dalam karya kasih kepada sesama, khususnya yang miskin dan menderita.
Availability
09.000072 | 255.9 KUR k | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
255.9 KUR k
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2013 |
Collation |
viii + 74hlm: 21x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
255.9
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available