Record Detail
Advanced SearchText
Inkarnasi Yesus Kristus sebagai Bukti Nyata Cinta Kasih Allah
Inkarnasi adalah tanda pengenal iman Kristen yang paling khas. Misteri Inkarnasi adalah sebuah bukti bahwa Allah ingin menjalin relasi lebih mendalam dengan manusia. Skripsi ini membahas teologi Inkarnasi untuk mencari makna terdalam dari peristiwa Allah menjadi manusia. Metodologi penelitian ini adalah positif-spekulatif. Penulis akan mengumpulkan data tentang Inkarnasi dalam Kitab Suci, Tradisi, Magisterium, dan karya beberapa teolog. Setelah itu, refleksi teologis dibuat berdasarkan data yang dikumpulkan. Pertama, data Kitab Suci menekankan adanya janji Allah kepada manusia. Janji ini akan terpenuhi dalam Yesus Kristus. Dia adalah Mesias yang dinanti-nantikan oleh umat manusia dan Allah benar-benar hidup di tengah manusia. Kedua, data Tradisi menunjukkan bahwa Allah menjadi manusia karena Allah ingin menyelamatkan umat manusia. Kedua bapa Gereja, Ireneus dan Tertulianus, mempertahankan ajaran iman ini dengan menekankan alasan soteriologis. Ketiga, data magisterium (3 konsili awali) menegaskan pemahaman dalam Kitab Suci dan Tradisi. Hasil ketiga konsili tidak berusaha untuk menjelaskan apa itu kodrat (physis) dan apa itu pribadi (hypotasis). Hasil ketiga konsili ini mengingatkan refleksi Inkarnasi harus sampai pada pernyataan umum ini yaitu kehadiran Yesus Kristus untuk kita dan untuk keselamatan kita. Keempat, karya para teolog abad pertengahan menekankan bahwa misteri Inkarnasi tidak bisa dilepaskan dari sejarah keselamatan umat manusia. Karya penebusan dalam Inkarnasi Yesus Kristus sungguh ditekankan. Anselmus begitu menekankan silih sebagai usaha penyeimbangan kembali tatanan ciptaan. Thomas menekankan unsur silih dan unsur kasih dalam karya penyelamatan ini. Para teolog kontemporer, Jean Galot dan Roch A. Kereszty, melihat Allah selalu ingin berelasi dengan manusia. Yesus menjadi mediator relasi Allah dan manusia. Mediasi ini membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia yaitu transformasi cinta kasih Allah sendiri di dunia. Dengan demikian kita bisa menyimpulkan bahwa Inkarnasi Yesus Kristus adalah bukti nyata kasih Allah kepada manusia. Bahkan kita dapat menyebutnya sebagai hadiah atau rahmat ilahi bagi semua umat manusia. Berkat Inkarnasi Yesus Kristus, manusia dibantu untuk melihat kedalaman kesempurnaan cinta ilahi Allah sendiri. Kasih Allah tidak terbatas. Kasih-Nya mampu menebus segala macam batas dan menjadi sumber kasih untuk manusia sendiri. Sebagai warga Indonesia, warisan iman Inkarnasi yang diterima ini harus memberikan sumbangan bagi perkembangan bangsa Indonesia juga. Warga Katolik Indonesia juga mengimani bahwa Kasih Allah telah menjadi manusia dan kasih itu mengubah kehidupan manusia. Gotong royong merupakan salah satu usaha mengamalkan Pancasila dengan semangat inkarnasi.
Availability
15.012 | 232 Sum i | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
232 Sum i
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2019 |
Collation |
ix + 95hlm: 21,5 x 28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
232
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available