Maria bagi kaum beriman bukanlah tokoh masa lalu, tetapi seorang pribadi yang tetap aktual dalam hidup mereka. Maria masih dapat dihubungi dan didekati terutama dalam doa. Hal ini tampak dalam gejala devosi marial yang marak dewasa ini. Umat beriman berdevosi kepada Maria karena mengakui peran Maria dalam hidup mereka. Gambaran mereka tentang Maria diharapkan sesuai dengan ajaran Gereja agar devosi marial yang mereka jalanan tidak menyesatkan. Ajaran Yohanes Paulus II ditampilkan di sini sebagai tanggapan kebutuhan kaum beriman dewasa ini. Ajaran Yohanes Paulus II menjadi sangat relevan, oleh karena dia adalah orang kudus yang belum lama dikanonisasi dan ingatan kita tentang dia masih sangat kuat. Maria mendapat tempat yang istimewa dalam kehidupan Yohanes Paulus II. Dia meyakini Bunda Maria telah memelihara dan menyertai seluruh perjalanan hidupnya sejak masa kecil sampai akhir hayatnya. Pengaruh Maria dalam kehidupannya begitu nyata dan hal ini tampak dari kehidupan dan karyanya. Selain dari devosi dia juga menulis banyak tentang Bunda Maria. Hal ini menunjukkan begitu besar pengaruh Bunda Maria dalam kehidupannya. Spiritualitas marial sangat mempengaruhi seluruh hidup Yohanes Paulus II, hal ini dapat dibuktikan dari motto yang dia gunakan sejak menjabat jabatan sebagai uskup dan bahkan juga pada masa kepausannya: Totus tuus, Maria (aku adalah milikmu, Maria). Motto ini mengambarkan penyerahan diri Yohanes Paulus II secara total kepada Maria.