Fokus pembahasan dalam tulisan ilmiah ini adalah tentang 'Kemiskinan Menurut Beata Josepha Hendrina Stenmanns dengan Suatu Tinjauan Refleksi Teologi Spiritual'. Kemiskinan bukanlah konsep atau substansi yang dapat diurai, dianalisis. Kemiskinan adalah anugerah Tuhan yang tidak dapat diraba, suatu disposisi hati yang tumbuh dari hubungan antara dua pribadi yang saling mencintai. Sikap hidup miskin dimulai dan diprakasai oleh Tuhan yang memberikan Diri-Nya. Apabila terjalin hubungan cinta yang besar dan penuh antara Tuhan dan manusia, maka hubungan itu akan mengubah sikap dan pandangan manusia terhadap barang-barang yang ada di dunia ini. Semakin manusia menghayati kemiskinan dan mengenal cinta Allah, manusia semakin menyadari bahwa dirinya adalah milik Kristus. Salah satu tokoh yang menanggapi cinta-Nya adalah Beata Josepha Hendrina Stenmanns. Penghayatan kemiskinan Beata Josepha terungkap lewat pemberian diri. Hal ini terbukti lewat cara hidupnya. Ia memberikan diri secara total kepada keluarga sebelum masuk biara religius dan kepada misi Kongregasi. Pemberian dirinya merupakan lambang kesetiaan dan kemiskinan di hadapan Tuhan dan misi-Nya. Arah dasar pembahsan tulisan ilmiah ini adalah mengalih 'Kemiskinan Menurut Beata Josepha Hendrina Stenmanns dengan Suatu Tinjauan Refleksi Teologi Spiritual'. Saya melakukan riset ini dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan. Adapun penemuan dari tulisan ilmiah ini ialah: Pertama, Yesus adalah sumber dan teladan hidup miskin. Kedua, Kemiskinan dalam Roh membantu kita untuk semakin terbuka dan pasrah pada rahmat Allah. Ketiga, Pemberian diri merupakan tanda kemiskinan yang total kepada Allah. Keempat, Hidup dalam kemiskinan bertujuan untuk misi dan memperkaya orang lain.