Allah adalah sumber segala sesuatu yang ada. Dia mengatur dan memelihara semuanya dengan penuh cinta, dengan cara-Nya sendiri atau melalui orang-orang pilihan-Nya. Cinta Allah yang demikian besar ini menjadi alasan penyerahan diri kaum religius. Mereka bergantung sepenuhnya pada penyelenggaraan Ilahi. Dengan bergantung pada penyelenggaraan Ilahi, kaum religius tidak lagi memusatkan perhatian pada apa yang mereka butuhkan di dalam hidup karena Allah yang akan menyediakan semuanya bagi mereka. Dalam kenyataannya, kaum religius hidup dalam dunia dan seringkali menyimpang dari keyakinannya. Mereka kerapkali hanya berpusat pada kerja atau pelayanan sehingga mengabaikan peran penyelenggaraan Ilahi. Zaman kita kini sudah sangat maju. Kemajuan ini sangat baik karena membantu manusia menuju kebahagiaan hidup. Akan tetapi kemajuan ini juga membawa dampak negatif bagi hidup manusia. Orang-orang sibuk dengan pekerjaan atau usaha untuk memenuhi segala kebutuhan maupun keinginan mereka. Mereka akhirnya jatuh pada sikap konsumtif, materialis dan instan. Orang-orang lebih mengandalkan kekuatan diri sendiri dan tidak lagi mengandalkan Tuhan. Hal ini juga telah merasuk sampai ke dalam hidup kaum religius. Dalam situasi seperti, kaum religius dipanggil untuk menjadi saksi dalam dunia modern. Hidup kaum religius harus memberi kesaksian bahwa hidup manusia bersumber dan bergantung pada penyelenggaraan Ilahi. Penyelenggaraan Ilahi tidak meniadakan kehendak bebas manusia. Kaum religius tidak menjadi pribadi yang pasif tetapi juga melakukan sesuatu dalam hidup melalui pelayanan tanpa pamrih kepada Allah dan sesama.