Image of Kebenaran Tak Terbahasakan: Refleksi Pengalaman Komisi-Komisi Kebenaran, Kenyataan dan Harapan [Judul asli: Unspeakable Truth, Facing the Challenge of Truth Commissions]

Text

Kebenaran Tak Terbahasakan: Refleksi Pengalaman Komisi-Komisi Kebenaran, Kenyataan dan Harapan [Judul asli: Unspeakable Truth, Facing the Challenge of Truth Commissions]



Dalam Kebenaran Tak Terbahasakan, Priscilla Hayner menghadirkan sebuah eksplorasi yang mengagumkan, eksplorasi yang definitif tentang komisi-komisi kebenaran di pelbagai belahan dunia ini. Melalui buku ini, ia juga memaparkan betapa perihnya kebencian, betapa tak adilnya dunia yang diwariskan dari kebencian itu, kebencian yang hendak dipecahkan oleh komisi-komisi tersebut. Ia mengurai-bongkar dan melakukan refleksi terhadap dua puluh satu komisi kebenaran yang dikenal luas di pelbagai belahan dunia, dengan memberikan penekanan khusus pada Afrika Selatan, El Salvador, Argentina, Cili, dan Guatemala. Melengkapi dirinya dengan ratusan wawancara di lusinan negara, buku ini menghadirkan suatu pandangan kritis terhadap keberadaan pelbagai komisi kebenaran tersebut. Dengan itu pula, penulisnya menemukan bahwa para korban ternyata terjebak antara pilihan kebutuhan untuk mengingat dan kebutuhan untuk melupakan. Dalam tatanan dunia pasca-Perang Dingin, demokrasi masa depan dan perdamaian barangkali bersandar pada perdebatan ini. Bagi semua pihak yang peduli akan nasib demokrasi, keadilan, kebebasan dan peradaban global, buku Kebenaran Tak Terbahasakan ini patut menjadi salah satu bacaan utama Anda.


Availability

12405172.4 Hay kAvailable

Detail Information

Series Title
Seri Transitional Justice
Call Number
172.4 Hay k
Publisher ELSAM : Jakarta.,
Collation
xx + 616hlm: 14x21cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
979-8981-37-5
Classification
172.4
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this