Agama seharusnya bisa mempersatukan masyarakat. Apalagi setiap agama mengajarkan keadilan, kejujuran dan perdamaian. Namum pada kenyataanya agama kerap justru menjadi unsur pemecah bangsa. Ada kecenderungan setiap pemeluk agama beranggapan hanya agamanya sendiri yang paling benar dan kemudian mulai melakukan ekspansi dan penetrasi. Dalam banyak kasus, agama diterapkan dengan cara-cara kekerasan dan tindakan intoleransi. Dalil agama dijadikan doktrin dan alat legitimasi dari tindakan yang sebenarnya ditentang oleh agama tersebut. Agama dimaknai dan ditafsirkan seolah-olah menjadi agama baru. Dengan demiikian agama mengalami degradasi. Kekerasan menjadi agama baru, tepatnya: agama tanpa agama.