Record Detail
Advanced SearchText
Teori Militansi: Esai-esai Politik Radikal
Demokrasi Liberal terbukti buta terhadap politik sebagai pembentukan identitas kolektif. Kebebasan individu tidak dapat menjelaskan militansi seorang aktivis terhadap idologi yang diusungnya. Identitas bersifat kolektif dan politik senantiasa berurusan dengan pembentukan kami sebagai lawan dari 'mereka'. Antagonisme adalah karakter pembeda dari politik yang mematok politik sebagai pemngambilan keputusan bukan pencapaian konsensus. Politik adalah soal menjatuhkan keputusan di dalam arena yang serba mungkin. Dalam kondisi politik yang dipenuhi-sesaki oleh sekian sektarianisme agama misalnya kita perlu menarik garis politik yang tabal antara pro dan anti-pluralisme. Keputusan tentang siapa lawan diikuti dengan pembentukan identitas kolektif yang militan. Kita tidak dapat mengembalikan urusan publik semacam itu kepada nurani masing-masing individu. Kelompok (bukan individu) yang memutuskan tentang siapa 'kami', 'mereka' dan 'siasat menghadapi mereka'. Inilah politik dalam wajahnya yang telanjang bukan kedok yang dipasang Demokrasi Liberal bernama konsensus, imparsialitas atau rasionalitas.
Availability
16808 | 320.01 Adi t | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
320.01 Adi t
|
Publisher | Koekoesan : Depok, Jakarta., 2011 |
Collation |
vii + 147hlm: 14x21cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-979-1442-51-0
|
Classification |
320.01
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available