Image of Terobosan Baru Berteologi: Butir-butir Refleksi Pastor Yan Sunyata OSC

Text

Terobosan Baru Berteologi: Butir-butir Refleksi Pastor Yan Sunyata OSC



AGAMA tidak lain daripada setia pada dunia. Demikian almarhum Yan Sunyata mencoba menafsirkan kebuntuan dalam praktik pluralisme religius. Sebuah ungkapan mengagetkan bagi sebagian orang tetapi tidak jauh dari kebenaran tentang humanisme yang terbuka. Kata 'paradoksal' bisa meringkaskan seluruh kiprah Yan Sunyata (1941-2002). Sebagai seorang imam dari Ordo Salib Suci ia mengisi sebagian besar waktunya di telatah Parahiyangan. Para mahasiswa Katolik yang tersebar di Bandung seperti ITB, Unpar dan Unpad, pada tahun 1974-1990 tidak mungkin tidak mengenalnya. Beliau biasa disapa dengan fungsi dan perannya yakni Pastor Yan. Bagaimana tidak paradoksal kalau kesaksian para mahasiswa atas Yan nyaris selalu merujuk pada pikirannya yang menantang, melawan arus dan membuat kepikiran terus. Orang-orang muda yang masih mencari identitas diri tak jarang menemukan pada Yan citra ideal. Mereka ini dikader dan dirawat dalam Gema (Gereja Mahasiswa). Ketika Bandung dirasakan terlalu sempit Yan melebarkan sayap ke Universitas St. Thomas Medan sebagai rektor (1995-1997) dan ke Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta dalam dua periode (1992-1994 dan 1998-2002) sebagai dosen yang mengampu Teologi Fundamental. Mata kuliah ini acap dipandang sebagai bidang yang menjembatani ilmu filsafat dan teologi.


Availability

15096230 Bor tAvailable
15127230 Bor tAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
230 Bor t
Publisher Lamalera : Yogyakarta.,
Collation
xlvi + 29hlm; 11x19cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
978-979-25-4817-4
Classification
230
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this