Record Detail
Advanced SearchText
Kemelut PDI di Layar Televisi
Jurnalisme televisi dalam beberapa atau banyak hal berlainan dengan jurnalisme media cetak. Sebagai contoh, ketika media cetak diimbau untuk tidak memberitakan sebuah kejadian, media cetak bisa menyiasatinya dengan menurunkan tulisan panjang yang di dalamnya wartawan bisa bermain-main. Hal seperti ini sangat muskil diterapkan di televisi. Durasi atau jatah jam tayang yang rata-rata sekitar 30 menit untuk berita itu menjadi kendala sekaligus kendalinya. Dalam waktu sesingkat itu apabila televisi hendak menerapkan asas cover both sides misalnya bisa-bisa malah terkesan sebagai siaran yang menghantam balik pernyataan pejabat pemerintah. Bahkan sangat mungkin tayangan itu sendiri yang menempatkan diri sebagai peng-counter. Jurnalisme televisi memang punya banyak keterbatasan khususnya yang menyangkut pemberitaan politik seperti kasus Partai Demokrasi Indonesia. Tapi semua penyelenggara siaran televisi rupanya menempatkan PDI sebagai bahan tayangan yang menarik seperti disimpulkan penelitian ini.
Availability
8959 | 384.55 War k | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
384.55 War k
|
Publisher | Institut Studi Arus Informasi : Jakarta., 1997 |
Collation |
71hlm; 13x21cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
384.55
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available