Image of Kemurnian Menurut Yohanes Kasianus dalam Konferensi XII (Konferensi II Abas Chaeremon)

Text

Kemurnian Menurut Yohanes Kasianus dalam Konferensi XII (Konferensi II Abas Chaeremon)



Kemurnian menurut Kasianus adalah situasi dimana seseorang (rahib) mampu mengontrol anggota tubuh dosa yang ada pada dirinya, yang terdiri atas percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan (bdk. Kol 3:5). Akar dari semua itu adalah hawa nafsu seksual yang tidak terkontrol. Kasianus mengatakan bahwa hawa nafsu berhubungan erat dengan amarah, kerasukan, ketamakan, dan kesombongan. Untuk itu, agar dapat mengontrol hawa nafsunya, seorang rahib harus mampu mengontrol pula amarah, kerakusan, ketamakan, serta kesombongan yang ada pada dirinya. Keempat hal itu harus dihadapi dengan sikap sabar dan lemah lembut, penyangkalan diri, rendah hati, dan yang paling penting ialah penyerahan diri secara utuh kepada Allah. Keberhasilan seorang rahib dalam mengontrol hawa nafsunya bukan pertama-tama merupakan prestasi pribadi melainkan karena rahmat Allah yang ia terima. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemurnian merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada orang-orang yang tekun memperjuangkannya. Oleh sebab itu, seorang rahib tak pernah boleh letih untuk terus membangun relasi yang personal dengan Allah melalui doa pribadi maupun bersama. Gagasan Kasianus tentang kemurnian sangat berguna bagi para imam pada saat ini, termasuk para imam diosesan. Mereka juga berjuang untuk menghayati dan menjaga kemurnian janji hidup selibat yang telah mereka ucapkan. Refleksi Kasianus hendak menegaskan kembali kepada para imam diosesan bahwa keberhasilan dalam mempertahankan kemurnian janji selibat adalah bukan prestasi manusia, melainkan pertama-tama merupakan rahmat Allah, yang diberikan kepada setiap orang yang tak pernah lelah untuk berusaha mencapai mahkota tersebut. Para imam diosesan menghayati kemurnian hidup selibat selalu dalam konteks keuskupan tempat mereka menginkardinasikan diri. Dalam hal ini, mereka menghayati kemurnian tersebut dalam tiga pola relasi, yaitu relasi dengan Allah (doa), dengan umat yang mereka layani (sabar, rendah hati, kasih kegembalaan), dan dengan Bapak Uskup serta para rekan imam (taat).


Availability

13.053235.2 SAP kAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
235.2 SAP k
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
vii + 132hlm: 21,5x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
235.2
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this