Kepemimpinan merupakan sesuatu yang mendasar di dalam komunitas manusia. Tidak ada komunitas yang hidup dan bertumbuh tanpa pemimpin. Karena memiliki tempat yang sentral di dalam komunitas, maka pradigma kepemimpinan dari seorang pemimpin selalu mempengaruhi dinamika hidup komunitas. Ke-mandeg-an hidup komunitas dan para anggotanya ini tidak jarang disebabkan oleh pemimpin itu sendiri. Mengapa? Karena banyak pemimpin memandang kepemimpinan sebagai profesi yang harus dijalankan dengan profesional, tetapi nyatanya lebih tampak sebagai tindakan otoriter dan menejerial. Lebih dari itu, kegagalan hidup komunitas disebabkan oleh kepemimpinan para pemimpin yang mengabdi pada kepentingan pribadi. Berbeda dengan paradigma yang meletakkan kepemimpinan sebagai profesi dan kekuasaan, beberapa pemikir modern melihat kepemimpinan sebagai pelayanan yang lebih mengutamakan pertumbuhan masing-masing pribadi dan juga menemukan apa yang esensial untuk dilakukan agar komunitas dan setiap pribadi terarah pada pencapaian tujuan bersama. Tetapi jauh sebelum para pemikir modern merumuskan paradigma kepemimpinan sebagai pelayan yang mengabdi pada manusia, St. Vinsensius a Paulo sudah menghidupi kepemimpinan yang melayani. Lebih dari itu, dia melihat kepemimpinan untuk melayani semata-mata merupakan panggilan Allah sendiri. Dalam menghayati kepemimpinan sebagai panggilan untuk melayani, dia sungguh membawa kehidupan dan harapan baru bagi orang yang dilayaninya, terutama kaum miskin.Karena kepemimpinannya, dia dikenal sebagai tokoh pembaharu, pemimpin, dan pembangun Gereja Modern.