Salah satu kekhasan hidup religius adalah kehidupan bersama yang dijalani oleh para anggotanya dalam sebuah komunitas. Hidup komunitas yang dijalani merujuk pada hidup komunitas Kristen awali. Hal ini juga yang dilakukan oleh para eremit yang tinggal di sekitar Gunung Karmel. Mereka menjalani kehidupan yang sunyi, jauh dari keramaian dan hidup bersama dalam sebuah komunitas. Segala aturan hidup para Karmelit tercantum dalam Regula yang dibuat oleh Albertus dari Yerusalem. Kongregasi Para Saudari Perawan Maria dari Gunung Karmel yang berafiliasi pada Ordo Karmel juga menghayati Regula yang sama. Salah satu tanda atau ciri kehidupan komunitas adalah adanya seorang pemimpin atau orang yang ditunjuk untuk mengatur kehidupan bersama. Pemimpin bagi para Karmelit disebut Prior atau Superior. Fokus pembahasan dalam tulisan saya adalah peran pemimpin dalam Kongregasi Para Saudari Perawan Maria dari Gunung Karmel berdasarkan Regula St. Albertus yang dihayati. Sumber utama yang digunakan adalah Regula Karmel dan dokumen Kongregasi. Hal yang ditemukan dari pembahasan ini adalah peran pemimpin dalam hidup bersama tidak hanya menjadi pengatur bagi yang lain melainkan sebagai sebagai saudara, sebagai pelayan dan hamba bagi sesama saudara yang lain. Dengan demikian, pemimpin merupakan pribadi yang pertama dan utama dalam komunitas serta bertanggungjawab atas komunitas.