Soeprijadi Tomodiharrdjo menjadi eksis karena peristiwa besar yang pecah di Indonesia pada 1965. Namun dalam buku ini ia justru banyak bercerita tentang peristiwa-peristiwa kecil yang dikisahkan dengan segar dan hidup, bahkan tak jarang menyentuh perasaan, sampai-sampai kita dipaksa memikirkan ulang persoalan-persoalan sosial yang lebih besar: dari masalah korupsi sampai gambaran tentang Barat ciptaan kaum orientalis, meminjam istilah Edward Said. Itulah gambaran tentang Barat yang serba superior, dan sebaliknya, Timur yang serba terbelakang.