Kerajaan Raminem adalah novel kedua trilogi gadis Tangsi karya Suparto Brata. Mengambil setting waktu masuknya balatentara Jepang ke Indonesia novel ini mengisahkan suka-duka Raminem dan Teyi dua tokoh utama membangun kehidupan baru sepeninggalan sang kepala keluarga yang mati sebagai tentara KNIL. Dalam bahasa yang lincah Suparto Brata berhasil menyuguhkan karakter dan alam pikiran kedua tokoh gambaran kawula cilik Jawa yang terobsesi pada kemakmuran ekonomi demi mengangkat derajat diri. Penulis juga berhasil menghadirkan guyonan, makian serta masalah seksualitas di kalangan komunitas keluarga Jawa rendahan yang tinggal di tangsi-tangsi KNIL. Karena itu selain sebagai karya sastra tidak berlebihan bila Kerajaan Raminem bisa dikatakan sebagai semacam dokumentasi sosial tentang bagaimana keluarga Jawa rendahan menghadapi masa pencaroba kekuasaan dari Pemerintahan Hindi Belanda ke Pemerintah Pendudukan Jepang. Lewat ini pula kita dapat melihat bagaimana seorang pengarang Jawa menulis dalam bahasa Indonesia.