Iman dan kerendahan hati memiliki satu akar, keduanya saling berkaitan. Ada dua kasus di mana Kristus berkata tentang iman yang besar, yakni tentang seorang perwira (Mat. 8:8,10) dan seorang ibu yang berkata dengan rendah hati dan penuh iman (Mat. 15:27-28). Semakin dalam Anda tenggelam dalam kerendahan hati terhadap Dia, semakin dekat Dia memenuhi setiap keinginan iman Anda. Hidup yang diberikan Allah tidak dianugerahkan hanya sekali dan untuk selamanya. Tetapi kuasa Allah yang tak berakhir bekerja secara terus-menerus setiap saat. Agar kuasa Allah itu bekerja, tugas utama manusia adalah merendahkan hati. Dengan demikian manusia menunjukkan ketergantungannya yang mutlak pada Allah. Jadi kerendahan hati merupakan akar setiap kebajikan kita.