Manusia pasti selalu berhadapan dengan masalah dan tantangan dalam kehidupannya. Tantangan dan masalah tersebut menarik manusia ke dalam situasi ketegangan dan kesulitan. Situasi ketegangan dan kesulitan tersebut membuat manusia merasa tidak berdaya lagi dan terus-menerus jatuh dalam keputusasaan, sehingga situasi ketegangan dan kesulitan membuat manusia tidak tahu kemana ia harus melarikan diri atau apa yang harus ia lakukan dalam menghadapi situasi ketegangan tersebut. Teks puisi Mazmur 63:1-12 melukiskan kerinduan Daud kepada Tuhan, ketika dia dikejar oleh Saul. Dia mencari Tuhan di padang gurun Yehuda sebagai pertolongannya. Dia percaya bahwa kasih setia Tuhan akan menyertainya dalam setiap ketegangan hidupnya maka dia rindu kepada Allah. Kerinduannya kepada Allah dilukiskan seperti tanah kering dan tandus tiada berair. Pokok teologis yang terkandung dalam teks ini adalah Allah adalah sumber pertolongan dan keselamatan bagi semua insan yang merindukan dan mencari-Nya, khususnya ketika manusia dilanda situasi ketegangan dan kesulitaan. Kasih setia yang dianugerahkan Allah kepada manusia, memberikan sukacita yang amat besar dan membuat manusia selalu bersorak-sorai kepada Allah dalam kehidupannya. Kasih setia Allah yang diberikan kepada manusia adalah untuk menghantar manusia kepada keselamatan di dalam Allah dan mengangkat jiwa manusia yang gersang menjadi jiwa yang disegarkan oleh mata air kehidupan yang tak pernah berhenti untuk mengalir dari sumber-Nya.