Gereja memiliki peran untuk mewartakan dan menghidupi iman akan Kristus dalam hidup sehari-hari. Skripsi ini membahas tentang 'Refleksi Kritis dan Relevansi Peran Katekis dalam Karya Misioner menurut Ad Gentes 11'. Penulis menyadari bahwa pembahasan mengenai karya misioner dilaksanakan oleh semua orang Kristiani. Saya melihat umat awam juga mempunyai tugas misioner berdasarkan imamat umum. Katekis secara khusus ambil bagian dalam tri tugas Kristus terutama dalam mengajar, memimpin dan menguduskan selaku menjadi partner pastor paroki. Mereka adalah sebagai ujung tombak Gereja untuk bekerjasama sebagai rekan kerja dalam mengajarkan dan mendidik iman umat yang masih dalam masa pertumbuhan menuju ke arah dewasa. Metode skripsi ialah menghubungkan antara peran katekis dalam karya misioner dalam Ad Gentes 11, mengenai kesaksian dan dialog. Konteks Paroki Katedral St. Perawan Maria Keuskupan Palangka Raya khususnya. Saya melihat hubungan antara peran katekis dan karya misioner, terutama dalam kesaksian dan dialog sangat relevan bagi Paroki Katedral St. Perawan Maria Palangka Raya, karena konteks agama, budaya dan sosial masyarakat yang plural. Semangat pewartaan dalam kesaksian dan dialog membuat Gereja mampu untuk diterima dan bekerjasama dalam mewujudkan Kerajaan Allah di dunia. Saya menemukan bahwa dalam peran katekis sebagai pengajar iman, mereka juga ambil bagian dalam tri tugas Kristus. Katekis melaksanakan kesaksian dialog bukan hanya terbatas dalam Gereja tetapi di tengah masyarakat di mana tempat mereka berada. Pendekatan pewartaan sangat relevan dalam kesaksian dan dialog di Paroki St. Perawan Maria Palangka Raya. Dalam menjalankan tugas mereka harus mampu bekerjasama dengan berbagai pihak. Katekis sejak masa pendidikan seharusnya mulai dibina untuk mampu berkomunikasi dan memberikan kesaksian hidup baik dalam lingkungan maupun masyarakat. Kesaksian hidup amat relevan dalam konteks dunia modern. Krisis keteladanan membuat semua orang kehilangan arah dan tujuan dari hidup ini.