Banyak orang dewasa ini mempunyai minat yang cukup tinggi untuk memperdalam kehidupan spiritual mereka. Dalam kekristenan sendiri, fenomena tersebut dapat dilihat dengan banyaknya orang mengikuti retret, seminar rohani, dan latihan-latihan yang bertopik rohani. Dalam usaha memperdalam hidup rohani tersebut, mereka perlu didampingi oleh seorang pembimbing rohani. Peran seorang pembimbing rohani sangat membantu mereka untuk tetap berjalan pada arah yang benar. Namun, tidak semua pembimbing dapat membimbing dengan tepat. Karena kekeliruan seorang pembimbing, orang yang dibimbing menjadi tersiksa dan hidup rohaninya tidak mengalami kemajuan. Oleh karena itu, dibutuhkan seorang pembimbing rohani yang berkompeten. Dalam tesis ini, penulis secara khusus berbicara tentang kriteria seorang pembimbing rohani yang berkompeten tersebut. Penulis menggarapnya dari sudut pandang pemikiran Yohanes dari Salib. Dalam karya-karyanya, Yohanes dari Salin menampilkan tiga kriteria penting yang perlu dimiliki oleh seorang pembimbing rohani yakni berpengalaman, bijaksana dan peka dalam memberi penegasan Roh. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi oleh para pembimbing rohani dewasa ini, ide-ide Yohanes dari Salib sangat perlu diaplikasikan dalam pelayanan mereka. Dengan demikian mereka dapat menjadi pembimbing-pembimbing yang mumpuni untuk membimbing umat mencapai persatuan dengan Allah sendiri.