Kehidupan sosial yang sudah mengglobal memberikan suatu efek persoalan yang bersifat menjerat, bak benang kusut yang tak kunjung bisa selesai dibesut. Meletuplah masalah penegakan hak asasi, jurang kemiskinan, ketertindasan kaum perempuan, pencemaran lingkungan, konflik sosial dengan di antara banyak kelompok kepentingan, kemelut politik dan ekonomi, dan sebagainya. Buku ini bertolak dari suatu keyakinan bahwa dalam tatanan global semacam ini agama masih menyimpan segudang harapan untuk ikut memulihkan keanggunan wajah kemanusiaan yang tercoreng itu. Doktrin normatif keagamaan bagi Mulkhan perlu selalu dikritisi sebagai bahan dialog imajiner dan spiritual sebagai bagian pengayaan pengalaman spiritual keagamaan bersama. Dari sini mungkin bisa dikembangkan suatu tafsir dan paham keagamaan yang membuka peluang pencapaian dunia peradaban baru yang dicerahi iman bagi kemanusiaan universal yang melampaui batas-batas kebudayaan dan pengalaman keagamaan personal.