Hidup di tengah-tengah budaya konsumerisme dan materialisme sekarang ini, membawa pengaruh buruk untuk kehidupan masyarakat dunia. Gaya hidup yang memuliakan hal-hal duniawi menjadi keprihatinan dan penderitaan manusia. Situasi yang demikian ini, ternyata berpengaruh juga bagi kehidupan para imam. Ada beberapa imam yang justru hanyut dalam situasi jaman ini. Hal ini tampak dari sikap para imam yang lebih senang bepergian dengan menggunakan alat transportasi kelas satu dibandingkan dengan kelas ekonomi. Realitas imam yang diungkapkan di atas, ingin menunjukkan bahwa penghayatan kemiskinan injili dengan hidup sederhana masih menjadi perhatian khusus bagi para imam. Hal ini secara tidak langsung juga ingin menunjukkan bahwa hidup kesederhanaan itu sangat penting bagi penghayatan hidup imamat seorang imam, terlebih agar imam dapat terhindar dari pengaruh buruk jaman ini. Giovanni XXIII adalah salah satu tokoh teladan kesederhanaan bagi para imam jaman sekarang ini. Meskipun ia telah menduduki jabatan yang penting di dalam gereja, namun sikap kesederhanaannya tetap beliau tunjukkan dalam kehidupannya. Giovanni XXIII tidak pernah menggunakan jabatan atau pangkatnya untuk mencari harta kekayaan maupun kekuasaan bagi dirinya maupun seluruh keluarganya. Semangat kesederhanaan Giovanni XXIII ini dapat menjadi inspirasi dan teladan bagi imam agar semakin baik dalam menghayati hidup kesederhanaannya.