Record Detail
Advanced SearchText
Kesetaraan Gender dalam Perspektif Mulieris Dignitatem 6-8 dan Relevansi dalam Hidup Gereja (Tinjauan Teologis Pastoral)
Laki-laki dan perempuan berasal dari Allah. Mereka diciptakan secitra dengan-Nya. Oleh karena itu, Gereja melalui Mulieris Dignitatem 6-8 mengajak setiap orang untuk menghormati sesama sebagai ciptaan Allah. Gereja menolak semua bentuk sikap dan tindakan diskriminatif terhadap perempuan. Perbedaan jenis kelamin tidak dapat menjadi alasan untuk saling merendahkan. Gereja menyadari bahwa saat ini kaum perempuan masih mengalami diskriminasi karena budaya patriarkal. Maka, Gereja menyerukan kepada setiap orang untuk berjuang, mengakui dan menghormati martabat wanita. Mereka memiliki daya kreatif dan potensi untuk mengembangkan masyarakat. Yesus menjadi contoh bagi setiap orang dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. Mereka dilibatkan dalam karya-karyaNya. Oleh karena itu, Gereja harus membuka diri terhadap keikutsertaan perempuan dalam karya pelayanan. Ajakan mewujudkan kesetaraan gender lahir dari refleksi kisah penciptaan manusia. Perempuan berasal dari tulang rusuk laki-laki. Ia diciptakan untuk menjadi penolong laki-laki. Meskipun demikian mereka harus saling melengkapi. Persatuan laki-laki dan perempuan membentuk keutuhan pribadi. Sembari merefleksikan hal itu, Gereja harus memerhatikan tingkat pendidikan perempuan, mengupayakan pemberdayaan dan pelayanan pastoral keluarga. Semua itu membantu mewujudkan kesetaraan gender.
Availability
11.01032 | 261.82 Pan k | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
261.82 Pan k
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2013 |
Collation |
x + 106hlm; 21,5x27,5cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
261.82
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available