Record Detail
Advanced SearchText
Ketaatan Menurut St. Paulus dari Salib
Hidup membiara adalah suatu anugerah besar dari Tuhan kepada umat manusia. Anugerah hidup membiara yang diberikan kepada manusia tidak terlepas dari jawaban dan tanggapan manusia atas anugerah tersebut. Hidup membiara merupakan suatu panggilan untuk mengikuti Kristus dan hidup menurut nasihat Injil. Dengan demikian panggilan untuk hidup membiara dapat diartikan sebagai suatu cara hidup yang dikuduskan dan dibaktikan kepada Allah. Hidup membiara selalu dikaitkan dengan penghayatan terhadap nasihat-nasihat injil dalam bentuk pengikraran kaul. Kaul-kaul yang diikrarkan oleh para religius adalah kemiskinan, kemurnian dan ketaatan. Penghayatan atas ketiga kaul ini merupakan ciri khas dari kehidupan para religius. Salah satu kaul yang dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah kaul ketaatan. Penulis membahas kaul ketaatan ini karena penulis menaruh keprihatinan yang besar terhadap penghayatan kaul ketaatan dijaman modern ini. Penulis melihat bahwa penghayatan terhadap kaul ketaatan semakin memudar karena berbagai macam alasan antara lain disebabkan oleh konsep kebebasan mutlak yang menekankan otonomi dan individualitas manusia. Akibatnya banyak kaum religius yang tidak taat kepada pemimpin, komunitas dan ordo atau kongregasi dan hal ini menyebabkan pereduksian makna ketaatan religius. Atas dasar inilah penulis berusaha mengembalikan pemahaman yang benar atas penghayatan kaul ketaatan yang diikrarkan oleh kaum religius. Kaul ketaatan kaum religius sejatinya adalah salah satu dari ketiga kaul menurut nasihat Injil yang diikrarkan oleh kaum religius. Kaul ketaatan merupakan salah satu bentuk kerelaan diri dengan mengorbankan harta yang paling berharga dalam hidup manusia yaitu kebebasan kehendak. Untuk melengkapi argumentasi ini penulis mencoba mencari dan menemukan pemahaman yang benar tentang hakikat ketaatan seorang religius menurut St. Paulus dari Salib pendiri Kongregasi Pasionis. Menurut St. Paulus dari Salib ketaatan merupakan batu sendi kesempurnaan hidup kaum religius. Sebagai batu sendi kesempurnaan hidup religius maka kaul ketaatan yang diikrarkan harus bercirikan kesadaran yang bertanggung jawab dan disertai dengan kerelaan dan pengorbanan diri yang tulus ikhlas dalam melaksanakan kehendak Allah. Untuk mejawabi semuanya ini kaul ketaatan yang diikrarkan oleh kaum religius oleh St. Paulus dari Salib harus lahir dari kehendak bebas setiap kaum religius sebab kaul ketaatan merupakan pilar utama untuk melaksanakan semua karya misi dan pelayanan. Nada dasar dari kedalaman makna ketaatan religius adalah kesempurnaan pelayanan dan penyerahan diri yang total dan utuh kepada kehendak Allah. Dengan demikian kaul ketaatan kaum religius menjadi pedoman bagi perjalanan hidup dan karya kaum religius dalam mewartakan kasih dan kebaikan Allah yaitu keselamatan umat manusia.
Availability
13.044 | 255.62 Mbe k | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
255.62 Mbe k
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2017 |
Collation |
x + 108hlm: 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
255.62
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available