Kajian lintas media: kelisanan dan keberaksaraan dalam surat kabar terbitan awal di Minangkabau (1889-1940-an) ini terinspirasi dari buku tebal karya Ian Proudfoot dari Australia National University yang berjudul Early Malay Printed Books (1993). Buku tersebut memuat anotasi dan penjelasan mengenai sastra cetak awal yang berada di bawah jajahan Inggris. Beberapa sumber tulisan yang diambil Proudfoot berasal dari surat kabar yang pernah terbit di Malaya. Hasil kerja Proud foot yang gemilang dan mengandalkan sumber-sumber tercetak yang diterbitkan di bawah jajahan Inggris tersebut ternyata masih kalah banyak jika dibandingkan dengan koleksi tercetak yang diterbitkan di bawah jajahan Hindia Belanda. Majalah dan surat kabar lama yang tersimpan di lantai enam dan delapan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia adalah sumber data yang sangat kaya dan menantang untuk diteliti. Kajian kelisanan dan keberaksaraan dalam surat kabar awal di Minangkabau ini saya lakukan atas dasar pertimbangan ketersediaan data yang kaya dan dimiliki oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan juga di Perpustakaan KITLV Leiden, Belanda. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih banyak kepada staf kedua lembaga yang memberikan kemudahan bagi saya mengakses data tersebut. Penelitian kelisanan dan keberaksaraan di surat kabar dan majalah yang terbit di Minangkabau pada masa Hindia Belanda merupakan kesinambungan dari kajian tradisi lisan Minangkabau yang selama ini telah menjadi minat saya seperti, penelitian Tradisi Lisan Bailau: dari Bayang, Pesisir Selatan, Sumbar untuk kepentingan studi S-1 dan S-2.