Record Detail
Advanced SearchText
Kaul Ketaatan Menurut Santo Arnoldus Janssen dan Relevansinya Bagi Kehidupan Religius (Tinjauan Spiritualitas)
Panggilan hidup membiara merupakan penggilan untuk membaktikan diri secara penuh kepada pelayanan. Teladan utama dalam menjalani hidup membiara bukanlah para pendiri masing-masing tarekat melainkan Kristus sendiri. Kristuslah yang memanggil dan memilih orang-orang tertentu untuk menjadi pengikut-Nya lewat tarekat-tarekat religius yang ada. Seperti Yesus yang menghayati nilai-nilai Kerajaan Allah, mereka pun mau menghayati nilai-nilai Kerajaan Allah itu secara penuh. Komitmen untuk menghayati nilai-nilai kerajaan Allah itu mereka wujudkan lewat penghayatan mereka akan ketiga nasehat Injil yakni kemurnian, kemiskinan dan ketaatan. Dengan mengikrarkan ketiga nasehat Injil ini, para anggota tarekat religius mengikat diri pada komitmen mereka untuk tetap setia dalam melayani Kristus lewat pelayanan mereka kepada sesama. Di tengah dunia modern ini, kaum religius berhadapan dengan realitas dunia yang sangat kompleks. Banyak godaan dan tantangan yang dihadapi oleh kaum religius dalam perjalanan hidup mereka dalam rangka menghayati dan mengaktualisasikan kaul-kaul yang mereka ucapkan, terutama dalam menghayati kaul ketaatan. Di sini kaum religius ditantang untuk bisa kreatif dalam menghadapi perkembangan dunia saat ini. Dengan demikian, mereka pun mampu menghayati tujuan hidup mereka sebagai seorang yang berkaul. Seorang religius yang tidak bisa menghayati kaul-kaulnya dengan baik akan membawa kesulitan tersendiri bagi Gereja dan juga bagi mereka sendiri. dengan demikian, ketika seorang religius tidak mengindahkan perkataan pemimpinnya atau tidak taat, bisa dikatakan mereka telah menyimpang dari tujuan yang sebenarnya dari ketiga nasehat Injil itu. Dalam tulisan ini, penulis mencoba membahas Kaul Ketaatan Menurut Santo Arnoldus Janssen dan Relevansinya Bagi Kehidupan Religius. Inti Ketaatan Arnold Janssen ialah ketaatan kepada kehendak Allah. Dalam hidupnya Arnold Janssen selalu taat pada kehendak Allah. Kehendak Allah dalam hidup Arnold Janssen merupakan misteri kehadiran Allah yang ada di dalam setiap hati orang. Kehendak Allah itu mengubah Arnold Janssen menjadi pribadi yang memandang segala usaha dan karyanya tertuju kepada Allah. Sekalipun kehendak Allah melampaui sisi kemanusiaannya, namun ia tetap memandang bahwa Allah senantiasa berkarya dalam dirinya. Ketaatan dan kepercayaan pada kehendak Allah menjadi kekuatan dalam setiap pertimbangan keputusan yang akan diambilnya serta menjadi sumber inspirasi untuk menjawabi segala kebutuhan dunia. Daya dari kehendak Allah itu sendiri ialah kehendak yang memanggil dan mengutus Arnold Janssen untuk memberikan diri. Kerinduan Arnold pada kasih Allah yang memberikan diri membuat ia terpesona. Oleh karena itu ia berusahauntuk mempersatukan semua dengan Allah dalam Kristus. Sebagaimana Yesus mati sebagai seorang individu terpisah, sepi, tetapi Ia bangkit sebagai kepala yang mempersatukan manusia, bahkan seluruh ciptaan (Ef. 1:10). Arnold Janssen telah menjadi teladan ketaatan bagi para anggotanya dan mengajak para anggotanya untuk taat kepada kehendak Allah dan juga kepada para pembesar. Hal itu dirumuskan dalam konstitusi yang dibuat oleh Arnold Janssen untuk menjadi pedoman hidup para anggotanya sebagai berikut: Ketaatan karena cinta, ketaatan kepada atasan demi kemuliaan Allah dan Kerajaan-Nya, ketaatan demi tercapainya tujuan Serikat, ketaatan pada keputusan pembesar serikat, ketaatan dalam penderitaan/pengorbanan diri, ketaatan sebagai peziarahan hidup.
Availability
14.057 | 253 Sia k | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
253 Sia k
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2018 |
Collation |
iv + 111hlm: 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
253
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available