Penulis tidak bermaksud menulis sebuah buku yang berangkat dari studi teologi. Titik pijak berangkat yang penulis pergunakan, terutama berangkat dari realitas hidup sebagai perempuan yang menjadi anggota komunitas keluarga dan pertetanggan, anggota komunitas Gereja, anggota komunitas sekolah serta gerakan perempuan dan anggota masyarakat pada umumnya. Pengalaman hidup sebagai perempuan, yang hidupnya dirumuskan serta dijabarkan karena keperempuanannya oleh berbagai komunitas tempat di mana dia hidup, mengajarkan bahwa hidup yang sedang kita jalani dan hidupi adalah sebuah realitas yang dikonstruksi secara sosial budaya. Dengan demikian isi buku ini lebih banyak diwarnai oleh realitas-realitas historis, sosiologis serta kultural yang melingkupi perempuan, khususnya perempuan yang menjadi anggota komunitas Gereja Katolik.