Record Detail
Advanced SearchText
Komunalisme dan Demokrasi: Negosiasi Rakyat dan Negara
Persepsi negatif tentang komunalisme muncul karena bentuk-bentuk dikotomi klaim rasionalitas senantiasa secara kategoris menempatkan hal-hal yang non dan irasional pada posisi inferior bahkan salah. Ke dalam bentuk-bentuk dikotomi konseptual tersebut juga termasuk distingsi tentang modern dan tradisional. Klaim rasionalitas/modernitas, dalam prakteknya juga menghasilkan separasi antara Barat yang rasional dan modern, dan Timur yang tradisional dan tidak rasional. Bahaya komunalisme, pada konteks semacam itu, sebenarnya bisa dilihat dari kecenderungannya mengancam atau menolak status quo tatanan yang dibangun oleh rasionalitas dengan mengembalikannya pada bentuk paling alamiah dari relasi-relasi sosial. Anggapan buruk tentang komunialisme, dengan kalimat lain biasanya didasarkan pada pemahaman dan penilaian rasional tentang proses-proses identifikasi sosial ke dalam dan ke luar yang menghasilkan sentimen-sentimen dan tindakan-tindakan emotif di antara para anggota kelompok komunal dalam relasinya dengan lingkungan di luar komunitasnya.
Availability
11372 | 321.8 Bud k | Available |
Detail Information
Series Title |
Seri Interseksi Vol.1
|
---|---|
Call Number |
321.8 Bud k
|
Publisher | The Japan Foundation Asia Center dan Forum Interseksi : Jakarta., 2003 |
Collation |
x + 252hlm: 15x21cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-97474-0-6
|
Classification |
321.8
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available