Buku ini bercerita tentang sebuah percintaan dalam setting kisah sebuah negeri yang hilang. Dr. Najib Kaelani sastrawan Mesir terkemuka ini, cukup gamblang menggambarkan kejadian-kejadian yang menimpa bangsa Turkistan. Mula-mula Rezim Komunis Rusia menguasai Turkistan dengan berlindung di balik kolonialisme Cina. Selanjutnya dengan rekayasa yang licik mereka menggusur pemimpin kolonial Cina di Turkistan dan digantikan oleh pejabat Cina yang berafiliasi politik pada komunis. Karena jasanya itu, pemimpin kolonial yang baru memberikan mereka bisa mengeksploitasi kekayaan Turkistan meski tidak berkuasa secara langsung. Namun ketika pengaruh politik Chang Kaisek bisa menembus daerah koloni Turkistan, hak Rusia menjadi tertekan. Mengalami hal demikian maka mereka berbalik membantu perjuangan bangsa Turkistan, tentu dengan harapan agar tetap bisa mengeksploitasi Turkistan. Nafsu eksploitatif itu terbukti dengan gerakan mereka yang akhirnya hadir sebagai penjajah Turkistan secara langsung. Kini peta dunia tidak lagi mengenal adanya negeri itu. Negeri Turkistan telah hilang. Sebagian wilayahnya menjadi daerah Rusia dan sebagian lain berada di wilayah Cina.