Perkenankanlah saya mulai dengan cerita saja. Pada suatu hari SP, seorang Romo Paroki mengeluh: Dewasa ini sulit berkotbah mewartakan Injil karena pendengar sudah dimanjakan oleh pelbagai media canggih. Juga penataran oleh suatu lembaga audiovisual yang saya sarankan kurang membuat. Soal ini menyangkut konteks pewartaan yakni masyarakat media. Soal ini terus menjadi keprihatinan saya. Tentu kotbah hanyalah satu dari sekian upaya evangelisasi yang jauh lebih luas daripadanya tetapi soal kotbah ini dapat menjadi indikasi kesulitan evangelisasi kepada masyakarat yang dimanjakan media canggih.