Record Detail
Advanced SearchText
Konsep Peradaban Dromologi Menurut Paul Virilio
Dalam dunia kontemporer, segala sesuatu dinilai dan diukur berdasarkan kecepatan. Kehadiran kapitalisme global di tengah masyarakat kontemporer turut memicu perubahan cara pandang dan penilaian masyarakat terhadap realitas di sekitarnya. Kapitalisme global telah mengubah wajah dunia dari cara pandang yang melihat realitas dari sudut ruang dan waktu kepada cara pandang yang melihat realitas dari sudut percepatan. Bagi kapitalisme global, diam berarti mati tergilas oleh laju percepatan. Siapa yang tidak mampu mengikuti laju percepatan ini, akan dianggap ketinggalan zaman. Paul Virilio merupakan salah seorang filsuf, urbanis, dan teoritikus kebudayaan. Ia menilai, percepatan dalam masyarakat lahir dari perkembangan alat-alat teknologi komunikasi dan informasi canggih zaman modern ini. rnDromologi pada tahap ini berubah sebagai kekuasaan baru. Dampak dari pola hidup masyarakat yang didasarkan pada kecepatan teknologi adalah penyingkatan waktu dan lenyapnya batas-batas geografis, gaya hidup instan dan pudarnya sikap deliberatif, serta kemajuan lingkungan digital dan pendiskreditan aksi manusia. Masyarakat benar-benar telah terperangkap dan kecanduan alat-alat teknologi dan paradigma masyarakat telah dibentuk olehnya.rnSelain itu, masyarakat dromokratis, sebagai masyarakat yang lahir dan hidup dalam perspektif dan pengaruh dromologi mengalami semacam kelumpuhan akal budi, masyarakat cenderung diam (mati) dan anti-sosial. Waktu relasi manusia modern simanipulasi sedemikian rupa untuk membius manusia, sehingga benar-benar tidak peduli lagi dengan ligkungan sosialnya. Manusia teralienasi dari lingkungan sekitarnya. Di tanah air kita, kita dapat melihat fenomena ini dalam masyarakat kita. Budaya instan kiranya sudah menjangkit banyak kalangan masyarakat Indonesia. Kemajuan teknologi membuat manusia dapat hidup dalam kemudahan dan segalanya dapat diperoleh secara instan. Bagi masyarakat Indonesia, menolak teknologi sepertinya tidak mungkin. Karena itu sikap dan langkah yang harus diambil adalah membangun dromologi berwawasan integratif yang meluputi lingkungan hidup, sosial, dan spiritual.
Availability
10.000056 | 194 Mos k | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
194 MOS k
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2014 |
Collation |
x + 100hlm: 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
194
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available