Empat puluh tahun silam Paus Yohanes XXIII membuka Konsili Vatikan II, sebuah peristiwa besar dan penting yang dirindukan dan disambut dengan gembira oleh banyak orang serta membawa guncangan dan perubahan mendalam bagi Gereja Katolik. Namun Konsili Vatikan II tersebut tidak saja disambut dengan penuh semangat dan antusiasme, tetapi juga sejak saat pertama mendapat perlawanan sengit, justru dari pihak yang pengaruhnya besar atas Gereja Katolik itu, yakni Kuria Roma, para menteri yang seharusnya mendukung paus dalam tugasnya sebagai pemimpin Gereja Katolik. Maka bagaimana konsili dan implementasinya dalam jangka waktu empat puluh tahun itu? Dalam buku ini kami sajikan sejumlah artikel dari majalah The Tablet yang menyoroti pelbagai aspek penting dari konsili itu sendiri dan memperlihatkan apa yang terjadi dalam kurun waktu empat puluh tahun itu. Selain itu kami sertakan juga artikel oleh Aloysius Pieris yang menyoroti secara khusus sikap Gereja Katolik terhadap agama lain dalam Pernyataan Konsili Nostra Aetate dan kemudian dokumen Dominus Jesus yang dikeluarkan kongregasi Vatikan untuk Pengajaran Iman dimana ternyata perbedaan yang sangat mencolok dan memprihatinkan.