Mitos menceritakan peristiwa-peristiwa khusus seperti awal mula terciptanya tanaman atau bahan makanan tertentu. Mitos korban Bi Soeb Neno berfungsi membentuk contoh model bagi tindakan dan pandangan Orang Atoni terhadap asal ususl benih padi-jagung. Hal ini terbaca melalui berbagai pelaksanaan ritus mulai dari proses menanam sampai menyimpan bahan makanan padi dan jagung di dalam rumah. Fungsi dan dimensi sosial mitos ini dalam masyarakat Atoni yang patriarkal adalah melegitimasi hak dan kuasa istimewa bagi kaum wanita sebagai penguasa tunggal dalam urusan rumah tangga. dalam kaitan dengan proses regenerasi, wanita memegang peranan yang sangat menentukan. Wanitalah yang menjamin kelangsungan hidup (anggota baru) suku. Dalam tradisi Orang Atoni, hanya tanaman padi-jagung yang selalu dilakukan secara ritual pada musim tanam dan panen. Padi dan jagung adalah bahan makanan pokok yang diberikan oleh Uis Neno kepada Liurai-Sonba'i melalui pengorbanan suci seorang wanita. Dalam ingatan suku Atoni, kelangsungan hidup leluhur dan generasi mereka hanya mungkin terjamin karena wanita mitis Bi Soeb Neno ini mau merelakan hidupnya. Ia mau mati supaya leluhur suku Atoni selamat dari bahaya kelaparan dan hidup. Ia terus menjamin hidup mereka dengan memohonkan berkat dari Uis Neno, menjadi pengantara mereka dengan Uis Neno. Nampaknya agak janggal bila kita menyebut Kristus sebagai padi-jagung kehidupan, dan atau sebagai Sobe/Tobe dari surga. Akan tetapi tidak berarti kita tidak boleh mewartakan misteri Paskah Kristus dan perananNya sebagai satu-satunya Pengantara dalam bahasa dan ungkapan-ungkapan yang dahulu kala leluhur Atoni berikan kepada Bi Soeb Neno.