Krisis pria setengah baya adalah masa yang sangat penuh resiko bagi suatu perkawinan. Pada masa itu ada kemungkinan terjadi keambrukan karir dan petualangan cinta di luar perkawinan. Juga itulah masa di mana seorang pria mengalami depresi, kemarahan, frustasi dan pemberontakan. Krisis itu merambat ke mana-mana, bukan hanya mempengaruhi keadaan jasmani seorang pria, tetapi juga kehidupan bermasyarakat, adat istiadat, kehidupan rohani dan pekerjaannya. Setiap pria setengah baya pasti ingin berhasil keluar dari krisis tersebut dengan baik, menempuh tahap hidupnya yang baru dengan tenang dan produktif. Bagaimana caranya? Bagaimana tingkat-tingkat krisis tersebut? Bagaimana seharusnya sikap istri dan lingkungannya? Bagaimana cara menggunakan sumber-sumber daya dari Tuhan? Buku ini memberikan nasihat-nasihatnya berdasarkan Alkitab, psikologi, pelayanannya sebagai pendeta, dan pengalaman hidupnya sendiri.