Laporan ini adalah laporan yang ketiga. Sangat terlambat. Seharusnya terbit di awal 1982, tetapi ternyata proses begitu panjang untuk dilalui. Semakin terasa menulis laporan keadaan hak asasi manusia itu bukanlah pekerjaan yang mudah, rutin dan sederhana; seperi laporan akhir tahun perusahaan. Di sini kita digiring untuk bertanya terus karena dalam banyak hal kita mulai melihat hak asasi manusia juga dipakai untuk membenarkan pelanggaran hak asasi manusia. Keahlian untuk membuat program yang terbungkus rapi dengan ramuan pemerataan, keadilan, hak asasi manusia dan demokrasi nampaknya sudah pula menjadi komoditi dagang (business) yang laris. Kecenderungan akomodatif pada para pelanggar hak asasi manusia nampaknya sudah dimasukkan dalam strategi yang lebih besar dalam rangka mempertahankan atau melestarikan kesenjangan sosial yang sekarang. Oleh karena itu kita harus awas dengan penggunaan kata hak asasi manusia. Betapa tragisnya. Kita begitu miskin dengan informasi kita begitu terkucil dari lokasi kejadian.