Image of Beragama Nir-Kekerasan (Menggali Pemikiran Mahatma Gandhi dan Kaitannya dengan Fenomena Kekerasan Atas Nama Agama di Indonesia)

Text

Beragama Nir-Kekerasan (Menggali Pemikiran Mahatma Gandhi dan Kaitannya dengan Fenomena Kekerasan Atas Nama Agama di Indonesia)



Gagasan Gandhi tentang beragama nir-kekerasan berawal dari situasi politik penindasan terhadap martabat manusia di zaman kolonial di India. Penindasan adalah bentuk strategi politik para penjajah untuk menistakan eksistensi manusia secara masif. Manusia sebagai sesama tidak lagi diletakkan dalam perspektif saudara, tetapi sesama adalah musuh yang harus disingkirkan. Sesama adalah budak yang harus dieksploitasi demi kepentingan politik. Hal ini direnungkan dengan baik oleh Gandhi dan ia melihat eksploitasi martabat manusia nyata sekali dalam startegi politik para penjajahan di India. Selain itu, Gandhi melihat hal yang sama yang terjadi di India di zaman kolonial di mana pertikaian antarumat beragama hampir terjadi setiap hari. Penganut Hindu fanatik merasa terganggu dengan kehadiran orang Islam. Tuduhan terhadap orang Islam sebagai agama imigrasi yang merusak komunitas Hindu setempat cukup menjadi alasan politik untuk memprovokasi massa supaya mengusir dan membunuh orang Islam. Gandhi melihat agama mengalami erosi penghayatan dalam kedua kelompok tersebut. Dengan melihat semua fenomena di atas, Gandhi bertanya: apa arti menjadi manusia beragama? Pertanyaan ini digelutinya dengan melakukan kajian-kajian terhadap setiap ajaran kitab suci. Dalam hasil kajian itu, dia menyimpulkan bahwa menjadi manusia beragama berarti mengasihi Tuhan dan sesama. Tuhan ada di atas sana, tetapi Dia juga hadir di sini, yaitu dalam diri sesama. Agama adalah suci karena dalam dan melaluinya kasih selalu mengalir. Menjadi orang beragama berarti mengakrabkan diri dengan kasih. Dalam kasih tidak ada kejahatan apapun. Namun, Gandhi optimis bahwa kekerasan dalam bentuk apapun bisa dihentikan melalui praktek, ahimsa, brahmacarya, satyagraha, mengontrol pola makan dan minum, menghidupi spiritualitas agama dengan baik, belajar dari orang lain dan mengembangkan sikap toleransi.


Availability

12.01021291.172 Jem bAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
291.172 JEM b
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
xiii + 142hlm: 21,5x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
291.172
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this