Isu lingkungan hidup erat hubungannya dengan program dan proses pembangunan masyarakat. Tujuan pembangunan pada intinya sangat luhur, yakni kesejahteraan manusia. Akan tetapi tujuan mulia ini sering kali dibayar mahal dalam rupa berbagai kerugian, baik fisik, sosial, mental maupun spiritual. Pembangunan dengan maksud meraih keuntungan ekonomi harus dibayar dengan berbagai kerugian pada aspek-aspek kehidupan lainnya. Pengalaman ini memberi pelajaran bahwa pembangunan dalam sektor apapun selalu harus memanfaatkan pertimbangan inter-disipliner (integrated development, kerjasama lintas sektor). Salah satu kunci utamanya adalah faktor manusia yang merancang hidupnya dalam korelasi dengan lingkungan hidup alami maupun sosial. Pelaksanaan rancangannya bisa berhasil, bisa gagal dan bisa pula berhasil dengan banyak kerugian sampingan. Lalu, bagaimanakah sejatinya pembangunan yang ramah terhadap segala makhluk hidup sehingga lingkungan alam dan lingkungan sosial menjadi 'rumah bersama' (oikumene) yang sejati?