Menurut Frankl, keberadaan manusia harus dilihat dalam segenap dimensinya, tidak hanya fisik, tetapi juga psikis dan spiritual. Kritik terhadap Freud dan Adler inilah yang kemudian menjadi dasar alasan bagi Frankl untuk mengembangkan Logoterapi. Refleksi terhadap pengalaman hidupnya di dalam kamp konsentrasi, penemuan makna hidup dan penderitaannya, dan praktik psikoterapinya di dalam kamp konsentrasi memberikan dasar pijak yang kuat bagi pemikiran-pemikiran logoterapinya. Pemikiran konseptual Frankl mengenai penderitaan dan gangguan yang dialami manusia (sindroma ketidak bermaknaan yang ditandai dengan frustasi eksistensial), sungguh amat menarik untuk disimak, juga teknik-teknik logoterapi (intensi paradoksikl, derefleksi, bimbingan rohani) yang dijelaskan penerapannya pada sejumlah kasus konkret. Buku ini terutama diperuntukkan bagi para pembaca di lingkungan ilmu atau profesi psikologi dan psikiatri, para dosen dan mahasiswa filsafat dan psikologi, para pembimbing rohani, serta siapa saja yang berminat di bidang psikologi dan psikiatri. Wawasan yang diuraikan membantu manusia untuk mengenal dirinya secara lebih mendalam sebagai totalitas yang psiko-fisiko-spiritual.