Record Detail
Advanced SearchText
M.A.P.: Mimbar, Altar, dan Pasar
Romo Kokoh menyakini bahwa menjadi seorang imam bukan pertama-tama untuk dirinya sendiri atau keluarganya, tapi untuk orang lain. Ini memang hakikat imamat. Seorang imam tak lagi hanya berkotbah dari atas Mimbar, dan dia tak lagi bisa berdiam diri di atas Altar. Ia mesti turun dari singgasana Mimbar dan Altar untuk bersaksi tentang Kabar Gembira di tengah Pasar. Pasar tak lain adalah dunia kenyataan di mana terhampar seluruh persoalan hidup dalam mana seorang iman dipanggil untuk bersaksi. Kamu adalah surat cinta Tuhan, yang ditulis bukan dengan tinta yang ditulis di atas loh batu, tetapi dengan roh pada hati, begitulah harapan Paulus dari Tarsus.
Availability
13962 | 261.1 Pri m | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
261.1 Pri m
|
Publisher | Lamalera : Yogyakarta., 2007 |
Collation |
xxxvi + 608hlm: 13,5x21cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-9447-05-4
|
Classification |
261.1
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available